Minggu, 19 Agustus 2012

Indah yang dirasa

Jabat erat awal dari kebersamaan. Berharap tak pernah ada perpisahan. Hati ini terlanjur mengenal cinta darinya. Seraut wajah yang penuh kedamaian, telah membuat hati ini begejolak. Bila ku ingat…… Selalu ada amarahku dalam langkahmu. Engkau tak peduli dan selalu tersenyum untukku. Biarkan disela-sela lelah tersimpan sebuah asa. Biarkan ku menatapmu lekat-lekat. Mengembalikan seluruh bayangmu yang ada diruang kalbu. Cinta yang ku beri penuh ketulusan, sementara biarkan mengalir apa adanya. Menyambut esok dengan harapan. Ku lantunkan doa dalam hembusan, mengiringimu disetiap langkahmu. Untuk satu cita dan asa. Semoga engkau selalu bahagia. Kini detik yang ku punya menjadi sungguh beharga. Saat ku tahu hari-hariku tak kan kembali lagi. Dibawah langit biru aku mengharap tiada akhir untuk selamanya. Ingin hidup selamanya, meskipun manusia sendiri itu tahu bahwa tak ada perkara untuk semua itu. Hidup ini memang pilihan. Memilih untuk bahagia.

Minggu, 15 April 2012

Ku ingin kau tahu diriku disini masih menanti dirimu.
Berharap rasa ini tetap abadi.
Izinkan aku untuk tetap menantimu.
Izinkan rasa ini tetap mengalir.
Hanya

Jumat, 30 Maret 2012

Teruntuk Sahabatku

Setelah kita sudah saling mengisi
jiwa suci ini.…………..
dengan rasa kasih nan murni
dengan sorotan mata putih
dengan gita sukma indah
dengan ilmu bermanfaat
dengan segala keikhlasan
ada yang ingin aku sampaikan buatmu
dari jantungku yang paling dalam
yang selalu berdetak keras
mengikuti rotasi bumi yang begitu cepat
selamat tinggal sahabat
kita bertemu lagi dilain waktu
kita jangan bersedih untuk selamanya
namun bila tak dapat menahan tangismu
biarkan airmata jatuh ke tanah
menguap terbang mengantarkan aku pulang.

Rabu, 11 Januari 2012

Kisah Jenuhku

Dukaku memuja dunia dengan indah.
Lukaku memahat ukiran sejati.
Biar tak seorangpun tau bahwa aku kecewa dengan kisahku.
Apakah aku insan yang tak tau diri?
Hingga menganggap cinta dengan hati bukan dengan mata.
Merasakan cinta dengan perasaan bukan dengan logika.
Aku bukan siapa-siapa yang harus ada dihatimu.
Tapi aku ingin cinta dan kasih sayang yang tulus.
Aku lah pasir kesunyian..
untukmu yang berada di udara.
Aku lah pasir kesunyian..
yang kau sapa lewat gemuruh angin ditepian samudra.
Akulah pasir kesunyian..
yang tak mampu beranjak menarik sang debur.
Mengapa kau taburkan mimpi kedalam tidurku?
Mengapa kau tanamkan cinta didalam anganku.
Mengapa kau hamparkan permadani yang indah disetiap langkahku.
Jika hanya membuatku kecewa, terluka dan tersiksa.
Kucoba membunuh harapan itu sebelum kelopak dihiasi mahkota.
Namun usahaku tetap sia-sia.
Mimpi itu telah menjalar dalam darahku.
Telah tertanam dalam sanubariku.
Dan telah bersemi dalam ragaku.
Kini kuserahkan pada Sang Pemilik Cinta.
Dan ku kan berusaha mengubur semua agar tak menjadi luka.
Maaf jika perlahan rasa ini ku kubur.
Terkubur bersama waktu yang terus berlalu.
Detik demi detik kulalui hanya untuk menunggumu.
Meyakinkanku bahwa ada cinta yang indah dimasa nanti.
Maaf kini kubiarkan hati ini menangis melepaskan namamu ditiap dinding hatiku.
Maaf jika kini ku menyerah pada keadaan meski hati ini tak pernah rela.
Maaf biarkan kata terindah ini kuucapkan maaf.