Rabu, 11 Januari 2012

Kisah Jenuhku

Dukaku memuja dunia dengan indah.
Lukaku memahat ukiran sejati.
Biar tak seorangpun tau bahwa aku kecewa dengan kisahku.
Apakah aku insan yang tak tau diri?
Hingga menganggap cinta dengan hati bukan dengan mata.
Merasakan cinta dengan perasaan bukan dengan logika.
Aku bukan siapa-siapa yang harus ada dihatimu.
Tapi aku ingin cinta dan kasih sayang yang tulus.
Aku lah pasir kesunyian..
untukmu yang berada di udara.
Aku lah pasir kesunyian..
yang kau sapa lewat gemuruh angin ditepian samudra.
Akulah pasir kesunyian..
yang tak mampu beranjak menarik sang debur.
Mengapa kau taburkan mimpi kedalam tidurku?
Mengapa kau tanamkan cinta didalam anganku.
Mengapa kau hamparkan permadani yang indah disetiap langkahku.
Jika hanya membuatku kecewa, terluka dan tersiksa.
Kucoba membunuh harapan itu sebelum kelopak dihiasi mahkota.
Namun usahaku tetap sia-sia.
Mimpi itu telah menjalar dalam darahku.
Telah tertanam dalam sanubariku.
Dan telah bersemi dalam ragaku.
Kini kuserahkan pada Sang Pemilik Cinta.
Dan ku kan berusaha mengubur semua agar tak menjadi luka.
Maaf jika perlahan rasa ini ku kubur.
Terkubur bersama waktu yang terus berlalu.
Detik demi detik kulalui hanya untuk menunggumu.
Meyakinkanku bahwa ada cinta yang indah dimasa nanti.
Maaf kini kubiarkan hati ini menangis melepaskan namamu ditiap dinding hatiku.
Maaf jika kini ku menyerah pada keadaan meski hati ini tak pernah rela.
Maaf biarkan kata terindah ini kuucapkan maaf.