Minggu, 10 April 2011

Efektivitas Asam Glutamat Sebagai Inhibitor Korosi

Korosi pada permukaan bagian dalam pipa merupakan masalah pelik dalam pertambangan minyak dan gas bumi.
Salah satu solusinya adalah penggunaan inhibitor korosi organik. Asam amino dan turunannya berpotensi sebagai
inhibitor korosi, diantaranya yang dipelajari dalam studi ini adalah asam glutamat. Efektivitas asam glutamat
sebagai inhibitor korosi pada baja karbon dalam larutan NaCl 1% (w/v) jenuh CO2 telah ditentukan menggunakan
metode Tafel dengan optimasi konsentrasi asam glutamat, pH, dan suhu media uji. Asam glutamat memberikan
efisiensi inhibisi korosi paling baik pada suhu kamar (26oC) dengan konsentrasi 8 ppm dalam larutan NaCl 1% da
pH media uji 6,5, yaitu 48,19%. Adanya larutan buffer asetat dalam media uji dan pada kondisi di atas suhu kamar
menyebabkan asam glutamat 8 ppm menjadi tidak efektif lagi digunakan sebagai inhibitor korosi.

Korosi merupakan masalah rumit dalam
pertambangan minyak dan gas bumi. Selain
mengandung air, minyak mentah dan gas alam juga
dapat mengandung CO2, asam organik, misalnya
asam asetat, serta senyawa sulfida dan garam-garam
klorida yang bersifat korosif terhadap bagian dalam
pipa baja pengalirnya (Hong and Jepson 2001; Cruz
dkk., 2005). Korosi baja karbon bergantung pada
komposisi anion-anion dalam larutan elektrolit.
Dalam larutan yang mengandung ion Cl– (klorida)
dan CO2 terlarut, perilaku korosi baja karbon
dipengaruhi oleh pH, konsentrasi ion dan suhu yang
dapat mempengaruhi potensial korosi (Jones 1992;
Kuznetsov 2002; Perez 2004). Korosi pada
permukaan luar pipa dapat dihambat dengan
pengecatan dan perlindungan katoda, tetapi korosi
pada permukaan bagian dalam pipa hanya dapat
dilakukan menggunakan inhibitor korosi. Ada dua
macam inhibitor korosi, yaitu inhibitor anorganik dan
organik. Inhibitor anorganik memiliki inhibisi yang
baik terhadap laju korosi namun menimbulkan
masalah bagi lingkungan bila terakumulasi, sehingga
penggunaan inhibitor organik menjadi pilihan
alternatif karena lebih ramah lingkungan (Bentiss
dkk., 2004; Lopez dkk., 2004). Senyawa organik
yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen,
oksigen, sulfur, fosfor, ikatan rangkap atau cincin
aromatik pada molekulnya dapat digunakan sebagai
inhibitor korosi, karena dapat teradsorpsi dengan baik
pada permukaan logam. Senyawa organik yang
mengandung gugus amina dan karboksilat seperti
asam amino juga dapat digunakan sebagai inhibitor
korosi (Srhiri dkk., 1996; Heeg dkk., 1998;
Rajendran dkk., 2001; Stupnisek-Lisac dkk., 2002).
Hal ini disebabkan oleh adanya gugus amina, gugus
karboksilat, dan gugus samping yang mengandung
gugus fungsi belerang, senyawa aromatik dan
heterosiklik nitrogen, yang berpotensi untuk dapat
berinteraksi dengan permukaan logam dan
membentuk lapisan pelindung terhadap lingkungan.

dikutip dari:
http://jms.fmipa.itb.ac.id/index.php/jms/article/viewFile/257/282

Tidak ada komentar:

Posting Komentar